Sejarah Satuan Panjang
Asal - usul meter ini dimulai
sekitar abad ke-18. Pada tanggal 8 Mei 1790, The French National
Assembly (Majelis Nasional Prancis) menetapkan 1 meter sama dengan
panjang pendulum yang menempuh setengah periode selama satu detik.
Kemudian pada tanggal 30 Maret 1791 The French National Assembly
menyetujui usulan the French Academy of Sciences yang menyatakan bahwa 1
meter sama dengan 1/10.000.000 kali jarak sepanjang permukaan bumi
dari kutub utara hingga khatulistiwa melalui meridian Paris. Namun,
terjadi kesalahan ketika melakukan perhitungan sehingga prototipe lebih
pendek 0,2 milimeter karena the flattening of the earth due to its
rotation. Walaupun demikian, anggapan ini tetap digunakan sebagai jarak
resmi untuk satuan panjang pada waktu itu.
Pada tahun 1795, Dibuat batasan 1
meter temporer dari logam kuningan. Pada tanggal 10 Desember 1799, The
French National Assembly menetapkan batasan 1 meter platinum yang
dibuat pada 23 Juni 1799 dan disimpan di National Archives, digunakan
sebagai standar akhir.
Ketidakpastian dalam pengukuran
jarak tersebut menyebabkan Konferensi Umum tentang Berat dan Satuan
(General Conference on Weights and Measures - CGPM) digelar untuk
pertama kalinya pada tanggal 28 September 1889 dan menentukan 1 meter
sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum dengan campuran
iridium 10% yang diukur pada suhu titik lebur es (0 derajat Celcius).
6
Oktober 1927, Konferensi CGPM ke-7 menyesuaikan definisi 1 meter untuk
jarak, pada suhu 0 derajat Celcius, antara sumbu dari dua garis tengah
yan ditandai pada panel prototipe platinum-iridium, panel ini menjadi
subjek tekanan atmosfir standar dan dukungan pada dua silinder yang
paling sedikit berdiameter 1 cm, simetris ditempatkan pada bidang
horizontal pada jarak 571 milimeter dari yang lainnya.
Definisi 1889 meter, berdasarkan
prototipe artefak internasional platinum-iridium, digantikan oleh CGPM
tahun 1960. Tepatnya pada tanggal 14 Oktober 1960, Konferensi CGPM
ke-11 menetapkan 1 meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang
gelombang dalam ruang hampa sehubungan dengan transisi antara 2p10 dan
tingkat kuantum 5d5 dari atom krypton-86 (Kr-86). (Dari sumber lain ada
yang menyebutkan 1 meter sama dengan 1.650.761,73 kali panjang
gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86
(Kr-86) di dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik.)
Pada gilirannya, untuk
mengurangi ketidakpastian, pada 21 Oktober 1983 Konferensi CGPM ke-17
menetapkan 1 meter sama dengan jarak yang ditempuh kecepatan cahaya
(dalam ruang hampa) dalam selang waku 1/299.792.248 sekon. Tahun 2002
Komite Internasional tentang Berat dan Satuan (The International
Committee for Weights and Measures - CIPM)menganggap meter menjadi
satuan panjang yang tepat dan dengan demikian merekomendasikan definisi
yang membatasi "ℓ panjang yang cukup pendek dengan dampak yang
diramalkan oleh relativitas umum yang bisa diabaikan untuk
ketidakpastian yang realisasi".
Konversi Satuan Panjang
Berikut ini adalah satuan ukuran
secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari
yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang
terkecil :
km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter
Untuk satuan ukuran panjang
konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah
dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya
dibagi dengan angka 10. Contoh :
- 1 km sama dengan 10 hm
- 1 km sama dengan 1.000 m
- 1 km sama dengan 100.000 cm
- 1 km sama dengan 1.000.000 mm
- 1 m sama dengan 0,1 dam
- 1 m sama dengan 0,001 km
- 1 m sama dengan 10 dm
- 1 m sama dengan 1.000 mm
Untuk memudahkan silahkan gunakan kalkulator panjang.
Besaran dan Satuan
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran di bagi menjadi du kelompok, yaitu :
1. besaran pokok : besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam satuan internasional yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus, suhu, jumlah molekul, dan intensitas cahaya
2. besaran turunan : bearan yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan yaitu luas, volume, kecepatan, percepatan, massa jenis, gaya, usaha, daya, tekanan, dll.
Besaran dapat juga dikelompokkan dalam :
1. besaran vektor : besaran yang nilainya ditentukan oleh besar dan arahnya. contohnya gaya, perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum.
2. besaran skalar : besaran yang nilainya ditentukan oleh besarnya saja. contohnya massa, jarak, kelajuan, usaha, energi.
Alat Ukur Besaran
1. Jangka Sorong
jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm.
video pembacaan skala jangka sorong klik disini
2. mikrometer sekrup
mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,01 mm atau 0,001 cm.

Pengukuran Besaran Fisika
O iya… untuk Anda yang memang benar-benar baru belajar Fisika SMA di kelas X, berdasarkan KTSP-nya, materi pembelajaran Fisika SMA yang pertama kali adalah Pengukuran. Dan sebelum kita membahasnya lebih lanjut, ada tiga pertanyaan pendahuluan yang berhubungan dengan Pengukuran Besaran Fisika, yaitu:
- Tahukah Anda, apa itu mengukur ?…
- Besaran apa saja yang bisa diukur dan apa nama alat pengukurannya?…
- Informasi apa saja yang didapat dari hasil pengukuran?…
Nah.. supaya Anda bisa menjawabnya, coba dech anda perhatikan dan amati gambar kegiatan pengukuran besaran fisika di bawah ini !
1. Pengukuran panjang dengan menggunakan mistar/penggaris
2. Pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong
3. Pengukuran panjang dengan menggunakan mikrometerskrup
4. Pengukuran massa dengan menggunakan neraca/timbangan
5. Pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch
6. Pengukuran suhu/temperatur dengan menggunakan thermometer
7. Pengukuran arus listrik dengan menggunakan amperemeter
Coba Anda amati lagi gambarnya
sampai Anda benar-benar mengerti dan memahami maksudnya. Saya percaya
bahwa sebagian besar alat ukur di atas sudah tidak asing lagi buat Anda,
karena memang alatnya ada di sekolah, yang kemungkinannya Anda telah
melihat wujudnya dan bahkan Anda telah mencobanya pada kegiatan
praktikum fisika. Semoga ya…
Gambar-gambar di atas dapat menjadi
petunjuk bagi anda untuk bisa menjawab semua pertanyaan pendahuluan
secara utuh. Bahkan anda dapat mengembangkan jawabannya seperti berikut
ini.
Mengukur
adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur dengan sesuatu yang
dijadikan sebagai acuan. Sesuatu yang dapat diukur,kemudian hasilnya
dinyatakan dengan angka-angka, dinamakan besaran. Besaran Fisika
dikelompokkan menjadi Besaran Pokok dan Besaran Turunan. Besaran pokok
adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan
besaran dasar. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan
dari besaran pokok. Panjang, massa, waktu, suhu dan arus listrik
merupakan contoh besaran pokok. Luas, volume, massa jenis, kecepatan dan
gaya merupakan contoh dari besaran turunan. Dalam Sistem Internasional
(SI) terdapat tujuh besaran pokok yang mempunyai satuan dan dua besaran
pokok yang tidak mempunyai satuan.
Sedangkan untuk mengukur suatu besaran fisika biasanya menggunakan alat
ukur sebagaimana yang telah diperlihatkan pada gambar berbagai
pengukuran besaran fisika di atas.
Berikut ini adalah tabel besaran pokok fisika
Saat melakukan pengukuran, informasi yang kita peroleh dari hasil
pengukuran dapat berupa angka-angka yang disebut dengan angka penting.
Angka penting sendiri terdiri dari angka pasti dan angka tangsiran.
Disamping angka-angka, digunakan juga satuan pengukuran
besaran fisika yang sesuai dengan Sistem Internasional (SI) sebagaimana
tabel di atas. Dengan demikian, kegiatan pengukuran menjadi bagian dari
kegiatan pembelajaran fisika. Oleh karenanya, saat Anda akan melakukan
pengukuran besaran fisika, lakukanlah secara benar dengan mengikuti
aturan-aturan sistem internasional yang telah disepakati bersama.
Selengkapnya, silahkan Anda klik link di bawah ini:
- Ringkasan Materi
- Bahan Presentasi
- Soal dan pembahasan
- Soal Evaluasi
Besaran dan Satuan
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.Besaran di bagi menjadi du kelompok, yaitu :
1. besaran pokok : besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam satuan internasional yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus, suhu, jumlah molekul, dan intensitas cahaya
2. besaran turunan : bearan yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan yaitu luas, volume, kecepatan, percepatan, massa jenis, gaya, usaha, daya, tekanan, dll.
Besaran dapat juga dikelompokkan dalam :
1. besaran vektor : besaran yang nilainya ditentukan oleh besar dan arahnya. contohnya gaya, perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum.
2. besaran skalar : besaran yang nilainya ditentukan oleh besarnya saja. contohnya massa, jarak, kelajuan, usaha, energi.
Alat Ukur Besaran
1. Jangka Sorong
jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm.
video pembacaan skala jangka sorong klik disini
2. mikrometer sekrup
mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,01 mm atau 0,001 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar