Senin, 02 April 2012

FISIKA

Sejarah Satuan Panjang


Asal - usul meter ini dimulai sekitar abad ke-18. Pada tanggal 8 Mei 1790, The French National Assembly (Majelis Nasional Prancis) menetapkan 1 meter sama dengan panjang pendulum yang menempuh setengah periode selama satu detik. Kemudian pada tanggal 30 Maret 1791 The French National Assembly menyetujui usulan the French Academy of Sciences yang menyatakan bahwa 1 meter sama dengan 1/10.000.000 kali jarak sepanjang permukaan bumi dari kutub utara hingga khatulistiwa melalui meridian Paris. Namun, terjadi kesalahan ketika melakukan perhitungan sehingga prototipe lebih pendek 0,2 milimeter karena the flattening of the earth due to its rotation. Walaupun demikian, anggapan ini tetap digunakan sebagai jarak resmi untuk satuan panjang pada waktu itu.

Pada tahun 1795, Dibuat batasan 1 meter temporer dari logam kuningan. Pada tanggal 10 Desember 1799, The French National Assembly menetapkan batasan 1 meter platinum yang dibuat pada 23 Juni 1799 dan disimpan di National Archives, digunakan sebagai standar akhir. 

Ketidakpastian dalam pengukuran jarak tersebut menyebabkan Konferensi Umum tentang Berat dan Satuan (General Conference on Weights and Measures - CGPM) digelar untuk pertama kalinya pada tanggal 28 September 1889 dan menentukan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum dengan campuran iridium 10% yang diukur pada suhu titik lebur es (0 derajat Celcius).

6 Oktober 1927, Konferensi CGPM ke-7 menyesuaikan definisi 1 meter untuk jarak, pada suhu 0 derajat Celcius, antara sumbu dari dua garis tengah yan ditandai pada panel prototipe platinum-iridium, panel ini menjadi subjek tekanan atmosfir standar dan dukungan pada dua silinder yang paling sedikit berdiameter 1 cm, simetris ditempatkan pada bidang horizontal pada jarak 571 milimeter dari yang lainnya.

Definisi 1889 meter, berdasarkan prototipe artefak internasional platinum-iridium, digantikan oleh CGPM tahun 1960. Tepatnya pada tanggal 14 Oktober 1960, Konferensi CGPM ke-11 menetapkan 1 meter sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang dalam ruang hampa sehubungan dengan transisi antara 2p10 dan tingkat kuantum 5d5 dari atom krypton-86 (Kr-86). (Dari sumber lain ada yang menyebutkan 1 meter sama dengan 1.650.761,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 (Kr-86) di dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik.)

Pada gilirannya, untuk mengurangi ketidakpastian, pada 21 Oktober 1983 Konferensi CGPM ke-17 menetapkan 1 meter sama dengan jarak yang ditempuh kecepatan cahaya (dalam ruang hampa) dalam selang waku 1/299.792.248 sekon. Tahun 2002 Komite Internasional tentang Berat dan Satuan (The International Committee for Weights and Measures - CIPM)menganggap meter menjadi satuan panjang yang tepat dan dengan demikian merekomendasikan definisi yang membatasi "ℓ panjang yang cukup pendek dengan dampak yang diramalkan oleh relativitas umum yang bisa diabaikan untuk ketidakpastian yang realisasi".





Konversi Satuan Panjang


Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :

km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter

Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :

- 1 km sama dengan 10 hm
- 1 km sama dengan 1.000 m
- 1 km sama dengan 100.000 cm
- 1 km sama dengan 1.000.000 mm
- 1 m sama dengan 0,1 dam
- 1 m sama dengan 0,001 km
- 1 m sama dengan 10 dm
- 1 m sama dengan 1.000 mm
Untuk memudahkan silahkan gunakan kalkulator panjang.


Pengukuran Besaran Fisika

O iya… untuk Anda yang memang benar-benar baru belajar Fisika SMA di kelas X, berdasarkan KTSP-nya, materi pembelajaran Fisika SMA yang pertama kali adalah Pengukuran. Dan sebelum kita membahasnya lebih lanjut, ada tiga pertanyaan pendahuluan yang berhubungan dengan Pengukuran Besaran Fisika, yaitu:
  1. Tahukah Anda, apa itu mengukur ?…
  2. Besaran apa saja yang bisa diukur dan apa nama alat pengukurannya?…
  3. Informasi apa saja yang didapat dari hasil pengukuran?…
Nah.. supaya Anda bisa menjawabnya, coba dech anda perhatikan dan amati gambar kegiatan pengukuran besaran fisika di bawah ini !
1. Pengukuran panjang dengan menggunakan mistar/penggaris
mistar dan penggunaannya
mistar dan penggunaannya
2. Pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong
Jangka sorong dan penggunaannya
Jangka sorong dan penggunaannya
3. Pengukuran panjang dengan menggunakan mikrometerskrup
mikrometerskrup dan penggunaannya
mikrometerskrup dan penggunaannya
4. Pengukuran massa dengan menggunakan neraca/timbangan

neraca dan penggunaannya
neraca dan penggunaannya
5. Pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch

stopwatch dan penggunaannya
stopwatch dan penggunaannya
6. Pengukuran suhu/temperatur dengan menggunakan thermometer

thermometer dan penggunaannya
thermometer dan penggunaannya
7. Pengukuran arus listrik dengan menggunakan amperemeter
amperemeter dan penggunaannya
amperemeter dan penggunaannya
Coba Anda amati lagi gambarnya sampai Anda benar-benar mengerti dan memahami maksudnya. Saya percaya bahwa sebagian besar alat ukur di atas sudah tidak asing lagi buat Anda, karena memang alatnya ada di sekolah, yang kemungkinannya Anda telah melihat wujudnya dan bahkan Anda telah mencobanya pada kegiatan praktikum fisika. Semoga ya…
Gambar-gambar di atas dapat menjadi petunjuk bagi anda untuk bisa menjawab  semua pertanyaan pendahuluan secara utuh. Bahkan anda dapat mengembangkan jawabannya seperti berikut ini.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang dapat diukur dengan sesuatu yang dijadikan sebagai acuan. Sesuatu yang dapat diukur,kemudian hasilnya dinyatakan dengan angka-angka, dinamakan besaran. Besaran Fisika dikelompokkan menjadi Besaran Pokok dan Besaran Turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan besaran dasar. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Panjang, massa, waktu, suhu dan arus listrik merupakan contoh besaran pokok. Luas, volume, massa jenis, kecepatan dan gaya merupakan contoh dari besaran turunan. Dalam Sistem Internasional (SI) terdapat tujuh besaran pokok yang mempunyai satuan dan dua besaran pokok yang tidak mempunyai satuan. Sedangkan untuk mengukur suatu besaran fisika biasanya menggunakan alat ukur sebagaimana yang telah diperlihatkan pada gambar berbagai pengukuran besaran fisika di atas.
Berikut ini adalah tabel besaran pokok fisika

Tabel Besaran Pokok
Tabel Besaran Pokok
Saat melakukan pengukuran, informasi yang kita peroleh dari hasil pengukuran dapat berupa angka-angka yang disebut dengan angka penting. Angka penting sendiri terdiri dari angka pasti dan angka tangsiran. Disamping angka-angka, digunakan juga satuan pengukuran besaran fisika yang sesuai dengan Sistem Internasional (SI) sebagaimana tabel di atas. Dengan demikian, kegiatan pengukuran menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran fisika. Oleh karenanya, saat Anda akan melakukan pengukuran besaran fisika, lakukanlah secara benar dengan mengikuti aturan-aturan sistem internasional yang telah disepakati bersama.
Selengkapnya, silahkan Anda klik link di bawah ini:

  • Ringkasan Materi
  • Bahan Presentasi
  • Soal dan pembahasan
  • Soal Evaluasi       
  •  

Besaran dan Satuan

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran di bagi menjadi du kelompok, yaitu :
1. besaran pokok : besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam satuan internasional yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus, suhu, jumlah molekul, dan intensitas cahaya
2. besaran turunan : bearan yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan yaitu luas, volume, kecepatan, percepatan, massa jenis, gaya, usaha, daya, tekanan, dll.
Besaran dapat juga dikelompokkan dalam :
1. besaran vektor : besaran yang nilainya ditentukan oleh besar dan arahnya. contohnya gaya, perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum.
2. besaran skalar : besaran yang nilainya ditentukan oleh besarnya saja. contohnya massa, jarak, kelajuan, usaha, energi.
Alat Ukur Besaran
1. Jangka Sorong
jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm.
video pembacaan skala jangka sorong klik disini
2. mikrometer sekrup
mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,01 mm atau 0,001 cm.




     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar